Langsung ke konten utama

INVASI JALAN TOL: PELUANG ATAU ANCAMAN?

Selama 10 tahun terakhir, pembangunan-pembangunan jalan tol kian masif dilakukan. Baik di Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan, maupun Sulawesi. Hal tersebut dilakukan demi memperlancar arus lalu lintas dan mempersingkat waktu tempuh, karena sesuai dengan namanya, jalan bebas hambatan, yang berarti bebas dari hambatan apapun, termasuk perlintasan sebidang rel kereta api. Jalan Tol Trans Jawa misalnya, dibangun karena jalur pantura sudah "tidak mampu lagi" menampung banyaknya kendaraan, terutama pada waktu libur panjang dan arus mudik lebaran idulfitri. Atau Tol Cipularang yang bertujuan mempersingkat waktu tempuh Jakarta-Bandung.

Keadaan tersebut bisa dibilang sebagai peluang bisnis bagi perusahaan transportasi darat, seperti bus dan angkutan travel. Mereka lebih memilih mengoperasikan armadanya melalui jalan tol daripada melalui jalan biasa/non tol. Resikonya, tentu saja bertambahnya biaya operasional, terutama untuk membayar akses tol.

Di sisi lain, keadaan tersebut bisa jadi ancaman bagi yang lain. Sebut saja kereta api dan maskapai penerbangan. Mereka berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya, seperti penambahan atau perbaikan fasilitas dan perubahan manajemen pelayanan. Hal tersebut dilakukan agar kereta api maupun maskapai penerbangan tidak kehilangan pelanggannya, yang berujung kepada kerugian.

Ancaman yang nyata juga terjadi di beberapa rumah makan, seperti rumah makan di pantura Jawa Barat. Ada yang memilih tutup usaha, ada juga yang memilih memindahkan lokasi rumah makan mereka. Seperti RM Taman Selera, yang semula berada di Losarang, dipindah di Cikamurang, dan RM Markoni yang semula berada di Pamanukan, dipindah ke Subang dekat pintu keluar tol. Namun ada juga rumah makan yang masih tetap bertahan, kemungkinan rumah makan tersebut merupakan rumah makan langganan perusahaan otobus, seperti RM Sari Rasa Kendal, RM Kedung Roso Cirebon, dan rumah makan yang berada di kawasan Gringsing, Batang.

Efek jalan tol bisa menjadi peluang maupun ancaman, tergantung bagaimana menyikapinya.

Tulisan ini merupakan isi pikiran dari penulis, setelah melihat perkembangan dan fenomena yang terjadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semua Tentang Bis Malam

Berikut ini adalah sedikit informasi mengenai bis malam.

Jenis-jenis Keyboard Komputer

Anda pasti sudah tau apa yang namanya keyboard. Apa coba? Ya! Sebuah hardware alias peripheral yang berfungsi buat menulis kata-kata ke dalam komputer. Baik itu mengetik dokumen sampai curhat ke dunia maya, hehe piss. Keyboard terdiri atas kumpulan huruf (dari A sampai Z), angka, simbol, hingga tombol fungsi pun ikut disematkan.

DARI YANG AWALNYA FOKUS WISATA, MULAI BERMAIN KE REGULER

Guna menambah pemasukan, beberapa PO yang awalnya hanya fokus ke Bus Pariwisata, mulai bermain ke angkutan reguler. Dimulai dari BGS Trans pada tahun 2013 dengan trayek Cilacap Jakarta (Kampung Rambutan) via Tasikmalaya dan Tol Cipularang, walaupun tidak bertahan lama. Dan juga Brillian dengan inovasi yang menghebohkan (kala itu) dengan sleeper bus nya. YA, SLEEPER BUS! Bus dengan konsep kamar tidur, dengan menggunakan ranjang, tidak seperti Suites Class buatan Laksana maupun Adiputro saat ini, dan juga tidak bertahan lama karena terkendala perizinan. Beberapa tahun kemudian, yaitu tahun 2018 disusul Agam Tungga Jaya dengan nama Sudiro Tungga Jaya untuk angkutan regulernya, hingga membuka cabang di Solo dengan nama PT. Tunas Muda Transportation. Setahun kemudian, Bhaladika juga ikutan bermain di angkutan reguler.  Tahun 2020 menjadi tahun yang paling terpuruk bagi angkutan wisata dikarenakan pandemi yang belum kunjung usai (hingga saat ini). Blue Star dan Pelita Baru (dengan nama Pelit